"Ya Allah, kami memohon agar terjaga dari pandangan-pandangan yang
tidak baik juga berbagai hal yang dapat memalingkan kami untuk tidak
taat kepada-Mu, aamiin..."
Lagi,
iklan berlatarkan para perempuan bergaun putih mewarnai acara televisi.
Saya, yang awalnya biasa saja,mendadak berubah menjadi sangat risih
ketika iklan itu lebih sering hadir bahkan mungkin begitu mendominasi.
Hingga
saya temui iklan itu lagi di sebuah acara anak-anak yang difikir sudah
aman untuk dilihat bagi kedua anak saya. Lantas, mengapa saya jadi
begitu sangat resah dengan iklan yang hanya demikian adanya? (begitu
mungkin pandangan sebagian orang). Ya, benar! itu hanyalah sebuah iklan
detergen(pembersih baju) ... sepele mungkin. Tapi, tidak bagi saya juga
keluarga kecil yang kami bina. Tidak biasa melihat hal demikian dan
tidak menginginkan terbiasa. Sepertinya, terdengar sangat idealis. Tapi,
menurut saya ini adalah sebuah keharusan dan perlu! Terutama bagi saya
sebagai ibu dan menginginkan kebaikan bagi ketiga anak lelaki (amanah
dari Allah) yang masih balita.
Menurut pandangan saya, ketika
sesuatu yang kecil dan sering diulang, hal demikian akan terekam sangat
kuat dalam memori otak yang memiliki berjuta sel yang Allah berikan tuk
menyerap berbagai informasi."MasyaAllah..."
Sesuatu itu bisa
tertangkap oleh pandangan mata, telinga dan juga perbuatan kita. Sedang,
ketika itu televisi adalah yang sangat besar pengaruhnya bagi kedua
anak lelaki saya, bagai sebuah hipnotis berdaya audio visual (bahasa
canggihnya). Bukan karena kami mengharamkan televisi dirumah kami, tidak
juga karena kami terlalu memprotektif sangat mereka. Tetapi, karena
acara nya yang kebanyakan meresahkan dan dapat merubah pandangan mereka.
Dan, ketika saya merasa aman... dengan acara televisi yang
berlatarkan program untuk anak-anak, tidak sedikit yang membumbui acara
dengan beragam iklan yang lebih banyak menampilkan wanita-wanita yang
tidak menutup auratnya juga sikap yang (bagi pandangan kami) kurang enak
dipandang mata. Lalu, bagaimana lagi kami mengatasi semua ini...?!
Bagaimana
juga dengan keadaan diluar sana...?! anak-anak yang pandangan nya
terbiar dengan yang akan merubah cara pandang mereka, sedikit demi
sedikit.... meski, banyak yang akhirnya berkata......"Biarkan sajalah,
toh zaman anak-anak kita nanti berbeda dengan zaman kita saat ini?!"
Begitukah...?
Kembali, saya dan suami hanya bisa berdoa dan
meminta perlindungan dari Allah yang Maha Besar penjagaan-Nya, setelah
kami berusaha tuk memalingkan pandangan mata kami juga anak-anak (amanah
dari Allah).
Semoga masih akan tersisa rasa malu pada diri kita ...
“Jika
Allah hendak menghancurkan suatu kaum (negeri), maka terlebih dahulu
dilepaskannya rasa malu dari kaum itu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
*ketika resah terhadap siaran televisi yang ada di negeri sendiri : Indonesia -
~ Dini Rahmajanti (Dee) ~
(dipindahkan dari blog pertama saya di Multiply)
28 Desember 2009.
No comments:
Post a Comment